Thursday 25 September 2014

Sudah Benarkah Shalat Kita?

Apakah kita termasuk Umat Nabi Muhammad SAW?

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

وَلِلَّهِ الْمَشْرِقُ وَالْمَغْرِبُ فَأَيْنَمَا تُوَلُّوا فَثَمَّ وَجْهُ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ وَاسِعُ عَلِيمُُ

Artinya :”Dan kepunyaan Allahlah timur dan barat, maka kemanapun kamu menghadap maka disitulah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Mahaluas (rahmatNya) lagi Maha Mengetahui”. (QS.Al-Baqarah: 115)

Shalat merupakan hal yang sangat penting dalam Islam. Sehingga dikatakan bahwa Shalat adalah tiang agama. Walaupun begitu ternyata banyak yang mengerjakan Shalat asal asalan. Bahkan Shalat dianggap hanya seperti membayar cicilan utang atau kredit untuk mengambil KPR di Surga. Mereka merasa lega kalau sudah Shalat walaupun mereka Shalat asal jadi.

Apa saja yang diabaikan orang Shalat?

Tidak menghadap Kiblat yang ada di Mekah, yaitu Ka’bah. Mereka beranggapan surat Al Baqarah : 115 diatas tersebut menyatakan bahwa kita bisa Shalat menghadap kemanapun. Ada 2 pernyataan yang tidak langsung dikatakan oleh mereka, yaitu :

  1. Nabi Muhammad SAW melakukan pekerjaan yang sia sia karena menengadah ke langit berulang ulang seperti pada Ayat Al Baqarah : 144. Bukankah tanpa memintapun siapapun bisa Shalat kemanapun dengan menggunakan ayat 2:115?
  2. Mereka ingin mengatakan Allah SWT plin plan karena mengatakan Shalat boleh kemana saja pada ayat 2:115, tapi pada ayat 2: 144   Allah berfirman agar Shalat menghadap ke arah Masjidil haram.

Ini memang tidak diucapkan tapi tersirat dalam tindakan jika mereka megabaikan Ka'bah sebagai Arah Shalat. Jika dilihat dari Syarat Sah Shalat, maka salah satu syarat adalah menghadap Kiblat, Umat Nabi Muhammad SAW berkiblat ke Ka'bah. Maka bisa jadi siapapn yang tidak menghadap Kiblat, bukan termasuk umat Nabi Muhammad SAW dan Shalatnya bisa jadi tidak sah. Maka marilah kita berjuang untuk Shalat menghadap Ka’bah.

No comments:

Post a Comment