Thursday 14 May 2015

Doa untuk Orangtua, Doakan yang terbaik.

Orangtua dan anak harus berbuat dan berdoa lebih baik.

Ada orangtua yang dibunuh atau disiksa anaknya. Yang baru saja terjadi seorang anak yang sakit hati pada bapaknya memasukkan obat terlarang sehingga bapaknya ditahan di Brunei yang resikonya bisa saja bapaknya dihukum mati. Padahal ingin umrah.

Ada orangtua yang meyiksa anaknya. Dan fakta terakhir adalah 5 anak disiksa dan ditelantarkan kedua orangtuanya.

Hubungan orangtua dan anak akhir zaman ini benar benar mengkhawatirkan.

Ketika ada orangtua rekan kita yang meninggal, maka kita berdoa agar diberikan tempat yang sebaik baiknya bahkan tempat yang terbaik.

Lalu apa doa kita sebagai anak pada orangtua?

Waliwalidaini warhamhuma kama rabbayani shaghira.
(dan bagi orangtua kami, maka sayangilah mereka SEBAGAIMANA (mereka) menyayangi kecilnya kami)

Jika orangtua karena penyakit, kebodohannya menyiksa anak seperti contoh diatas, apakah orangtua hanya mendapat sedikit bahkan mungkin tanpa kasih sayang karena tidak sempat hidup saat kita hidup atau menyiksa anaknya selama mereka hidup?

Mungkin doa itu cocok untuk orangtua zaman dulu, tapi harus ditambah untuk orangtua zaman sekarang karena jauhnya kita dan orangtua dari zaman Nabi Muhammad SAW.

Alangkah indahnya jika kita berdoa lebih baik untuk orangtua. Memaafkan dan memohonkan ampun pada Allah SWT atas segala kesalahan orangtua kita. Menempatkan orangtua kita  disisiNYA.

Bagi orangtua, jadikan doa diatas sebagai cambuk agar berbuat baik pada anak anaknya karena apa yang orangtua berikan pada anak akan dibalas Allah SWT kelak. Dan menjauhi penyiksaan pada anak agar nantinya tidak disiksa. Apalagi jika anaknya berdoa menggunakan "KAMA (sebagaimana)" dalam doanya.

Bagi anak, marilah kita berdoa agar orangtua kita dimaafkan. Apapun yang dilakukan orangtua kita pada kita, hanyalah karena ketidaktahuan mereka.

Hanya Nabi Muhammad SAW yang ketika salah langsung ditegur Allah SWT.  Sementara jika kita salah, harus diingatkan orang yang juga berbuat salah dan difikirkan dan ditimbang sendiri.

Ibnu Kathir saja bisa salah dalam menafsirkan. Bukhari dan Muslim pun bisa salah mengambil hadis yang berakibat Rasulullah SAW dihina orang. Tapi kita harus bisa memahaminya dan memohonkan ampun bagi mereka semua. Apalagi orangtua kita.

Orangtua, berbuat baiklah pada anak. Anak, doakanlah agar orangtua diampunkan dan diberikan tempat terbaik disisiNYA.

Anak adalah jejak sejarah yang akan ditinggalkan setelah orangtua tiada. Jika anak rusak, maka orangtua akan berdosa. Jika anak shaleh maka orangtua menimba pahala atas investasinya itu walau ia telah tiada.
 

No comments:

Post a Comment