Thursday, 12 December 2013

kiai menyesatkan orang Islam

As Salamu'alaikum Wr. Wb.

"Orang yang belajar dan mengajar Al Qur'an " adalah judul Kutbah yang ditulis oleh K.H. Zarkasi Abdullah. Merupakan tulisan pertama dari buku yang cukup tebal. Pada halaman 15 ditulis, "Maksud dari belajar Al Qur'an disini, yaitu mempelajari cara membaca Al Qur'an. Bukan mempelajari tafsir Al Qur'an ... Mempelajari Al Qur'an adalah belajar membaca al Qur'an dengan disertai hukum tajwidnya..."

Harus diakui bahwa orang yang terbaik adalah orang yang belajar Al Qur'an dan untuk menambah pengetahuannya ia juga mengajarkan apa yang di ketahui.

Tetapi jika dikatakan cukup belajar membaca Al Qur'an disertai tajwidnya, inilah yang menyesatkan. Kiai ini lupa kalau Nabi berbicara dengan orang yang berbahasa Arab, yaitu bahasa Al Qur'an, jelas maksud Nabi bukan belajar huruf huruf Arab agar bisa baca Al Qur'an, tapi mendalami isinya dan mengamalkannya. Jika dianalogikan, karena memang tidak ada penjelasan tentang ini, membaca mendapat nilai 1, mengerti bernilai 1000 dan mengamalkan bernilai 1000 000, maka kita harus belajar untuk memahami agar bisa diamalkan. Orang boleh saja salah mengeja honesty secara pronunciation, tapi jika ia tahu artinya dan diamalkan, maka pasti hidupnya benar. Jadi lebih baik salah baca tapi mengerti dan diamalkan dari pada benar cara baca, tapi tidak mengerti - yang pasti tidak diamalkan. Lalu apa guna Al Qur'an? Bukankah Al Qur'an adalah petunjuk hidup?

Hanya belajar membaca Al Qur'an sama saja sang kiai ingin menjadikan Al Qur'an sebagai mantra, yang dibaca tanpa tahu artinya. Padalal Al Qur'an adalah User Manual manusia. Petunjuk untuk hidup manusia. Apa jadinya orang yang membaca petunjuk penggunaan sebuah alat yang berbahasa belanda, padahal ia tidak tahu artinya. Alat itu tetap tidak akan bisa dipakai. Inilah bukti kiai memcoba menyesatkan orang Islam.

Itulah yang terjadi di dunia Muslim saat ini. Mereka Islam tapi bertingkah laku tidak Islami karena mereka mengikuti tren, walau mungkin mereka hapal beberapa ayat Al Qur'an yang tidak mereka ketahui artinya. Untuk hidup mereka menggunakan aturan lain, untuk ibadah mereka menggunakan bahasa Arab yang tidak mereka ketahui artinya.

Mudah mudahan sang kiai diberi kesadaran oleh ALLAH SWT. Amin.

Silahkan simak tulisan selanjutnya Jum'at depan denga tema membahas sebuah pendapat: Allah SWT mengajari hambanya membenci non Muslim 17 kali sehari.

Was Salam.

No comments:

Post a Comment