skip to main
|
skip to sidebar
Hidup adalah pilihan.
Manusia harus mempertanggungjawabkan pilihannya.
As Salamu 'alaikum Wr. Wb.
Kebingungan terjadi saat mempertanyakan, mengapa berjalan di sebuah jalan yang cukup lebar, ternyata masih terperosok ke lubang yang cukup kecil, tidak sampai 10 cm diameternya. Padahal lebar jalannya 5 meter. Apakah ini kesialan?
Ada juga orang yang selamat dari kecelakaan atau mendapat lotre bernilai milyaran. Apakah ini keberuntungan?
Apakah hidup manusia adalah judi yang untung-untungan? Pantaskah Allah menghukum orang yang tidak beruntung? Dimana KeadilanNYA? Apa gunanya Allah menciptakan manusia dengan keadaan seperti itu?
Sesungguhnya hidup adalah pilihan. Allah menyediakan pilihan itu. "Maka Aku ilhamkan jalan Fujur dan jalan Taqwa" Maka manusia harus hidup dengan pilihannya dan mempertanggungjawabkan pilihannya nanti di Akhirat.
Tetapi kebanyakan manusia memilih hidup seperti air mengalir. Ini dibuktikan dengan jarangnya manusia berdoa pada Allah agar diizinkan memilih jalan hidupnya. Nasibnya.
Mungkin ada yang mengatakan bahwa ia sudah sering berdoa, termasuk berjamaah di Masjid. Pertanyaannya adalah apakah mereka mengerti apa yang didoakan? Apakah mereka berdoa cukup detil, bukan hanya Rabbana 'atina fi dunya hasanah wafil 'akhirati hasanah? Sebuah doa yang sangat umum.
Lalu apakah mereka percaya doanya akan terkabul? Kebanyakan mereka berdoa tanpa faham apa yang diminta, hanya mengaminkan saja doa pemimpin yang berdoa dalam bahasa yang tidak dimengertinya.
Bagaimana dengan anda? Percayakah kita bahwa apa yang kita alami semua adalah hasil pilihan kita? Dan pilihan itu diizinkan Allah terjadi karena itulah permintaan kita, baik sadar atau tidak? Dan untuk itu Allah akan meminta pertanggungjawaban Kita.
Silahkan tunggu tulisan berikutnya jumat mendatang.
No comments:
Post a Comment