Friday 12 February 2016

Hadis Sahih Pasti Benar? Contoh Kesalahan Pada Hadis Bukhari Dan Muslim

Hadis sahih bukan jaminan pasti benar

Ada keanehan yang masih banyak dipercaya oleh sebagian Muslim. Yaitu mempercayai Hadis Sahih sebagai hadis yang tidak mungkin salah. Jadi, apapun yang ada pada hadis Sahih Bukhari atau Muslim pasti benar.

Ini adalah pendapat yang tidak tepat. Bisa menjurus pada syirik karena menganggap ada kesempurnaan pada kitab yang disusun manusia. Kitab yang tidak mungkin salah. padahal, Nabi Muhammad SAW, menegaskan bahwa satu satunya kitab yang terjaga kebenarannya hanyalah Al Qur'an. Bukan Hadis, makanya Beliau melarang penulisan Hadis karena takut akan bercampur dengan Al Qur'an.

Apakah yang dimaksud dengan Hadis Sahih. Itu adalah nama, sekedar nama.  Bisa juga dengan nama yang lain. Jika sahih dianggap sebagai kitab yang pasti benar, siapakah yang telah mengesahkan? Nabi sendirikah atau Allah SWT? Tidak ada. Hanya kepercayaan orang orang tertentu yang tidak mau berfikir.

Kita hanya harus mempercayai Al Qur'an sebagai Kitab yang suci dari kesalahan, sedangkan kitab selain itu memiliki kemungkinan untuk salah. Mungkin tidak semuanya salah, tetapi beberapa atau sedikit kesalahan. Kita tidak bisa mengatakan semua kitab selain Al Qur'an pasti salah karena ada beberapa ayat yang senada dan sejalan dengan Al Qur'an.

Kesalahan mendasar pada kitab sahih Bukhari dan Muslim adalah riwayat tentang usia Siti Aisyah RA saat menikah seperti yang disampaikan pada hadis Bukhari no 4761 dan Muslim no 2547 - 2550.

Banyak fakta telah disampaikan oleh para peneliti untuk membantah kebenaran hadis ini. tetapi seperti yang sudah disampaikan diawal, masih ada yang percaya bahwa sahih berarti pasti benar. Sebuah bentuk syirik yang mungkin tidak disadari.

Bagaimana Siti Aisyah RA tahu dengan umurnya padahal belum ada kalender, dan tidak ada pesta Ulang Tahun. bagaimana anak umur 6 tahun bisa mengingat sejarah hidupnya disertai rincian waktu. Apakah anda ingat dengan apa yang terjadi pada saat anda berumur 7 tahun? (bukan 6 tahun) Apalagi tidak ada kalender dan catatan.

Riwayat hidup yang Paling Mulia Nabi Muhammad SAW saja tidak bisa dipastikan orang, mengenai tanggal lahir dan wafatnya. Itupun adalah hasil kajian para ahli, lalu bagaimana mungkin ada hadis yang berbicara tentang waktu saat pembicaranya masih sangat kecil. (Punya buku Diary? tapi tetap tanpa tanggal)

Yang perlu diingat adalah yang dinyatakan oleh hadis diatas adalah perkataan Siti Aisyah RA, bukan perkataan Nabi langsung. Perkataan itu juga tidak pernah dinyatakan sebagai pernyataan yang diiyakan oleh Nabi karena muncul setelah Nabi tiada. 

Apakah anda juga ingin mengatakan bahwa semua perkataan Siti Aisyah RA pasti benar? Syirik yang lain lagi.

Marilah kita perbaiki iman kita dengan mempercayai HANYA Al Qur'an yang pasti dan terjaga kebenarannya.

Mari kita fikirkan bersama.

No comments:

Post a Comment