Thursday 5 March 2015

Orang sesat adalah orang yang sia sia dan jalan dalam bahaya.

Perumpamaan Orang sesat dalam Al Quran surat Al Baqarah 17-20

Al Baqarah:17. Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api, maka setelah api itu menerangi sekelilingnya Allah hilangkan cahaya (yang menyinari) mereka, dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat.

Ada perumpaan bagi orang sesat yang dinyatakan oleh Allah SWT dengan pernyataan diatas.
1. Orang yang menyalakan api. Adalah orang yang ada dalam kegelapan. Tidak tahu arah.
2. setelah api itu menerangi sekelilingnya Allah hilangkan cahaya (yang menyinari) mereka, dan membiarkan mereka dalam kegelapan. Ada beberapa kemungkinan dalam hal ini.

  • Apinya dimatikan Allah SWT, misalnya dengan tiupan angin.
  • Apinya tetap hidup tapi sinarnya tidak ada.
  • Apinya tetap hidup tetapi orangnya buta.

Kelihatannya yang lebih sesuai adalah pilihan ketiga yaitu Apinya tetap hidup tetapi orangnya buta.Ini dapat diketahui dari ayat selajutnya yang akan dijelaskan dibawah.

Al Baqarah:18. Mereka tuli, bisu dan buta, maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang benar), 

Ayat ini memastikan dugaan ketiga bahwa bukan api yang bermasalah, tetapi mata yang melihat nyala api tersebut yang buta. Tidak hanya buta, tapi juga tuli dan bisu.

Dari dua ayat diatas dapat disimpulkan bahwa orang sesat melakukan hal yang tidak berguna, Orang buta menggunakan senter untuk berjalan. Sama seperti orang yang tidak punya kaki, tapi membeli sepatu, dll.

Al Baqarah:19. atau seperti (orang-orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit disertai gelap gulita, guruh dan kilat; mereka menyumbat telinganya dengan anak jarinya, karena (mendengar suara) petir,sebab takut akan mati. Dan Allah meliputi orang-orang yang kafir. 

Perumpamaan yang lain adalah, orang sesat berjalan dalam jalur berbahaya. Diumpamakan seperti orang yang berlari dengan bantuan kilat yang bisa menyambar diri mereka. Mereka takut tersambar tapi mereka tetap menggunakannya untuk penerangan jalan mereka. Secara fisika, maka seharusnya suara petir yang terdengar terlebih dahulu dibandingkan kilatan cahaya. Suara itu sesungguhnya jadi peringatan untuk menyelamatkan diri. Tapi, mereka malah menutup telinga agar tidak mendengar suara petir karena yang mereka butuhkan adalah sinar kilat. Padahal suara petir menjadi isyarat akan adanya kilat yang akan menyambar. Artinya mereka harusnya berhenti untuk berlindung. tapi dengan menutup telinga maka mereka mengabaikan peringatan untuk menempuh bahaya.

Al Baqarah:20. Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu. 

ayat diatas menegaskan pemahaman sebelumnya bahwa tanpa memperhatikan aba aba bahaya, mereka malah berjalan dibawah kilat yang hampir hampir menyambar penglihatan mereka. Selanjutnya Allah SWT menyatakan Allah bisa saja melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka sehingga mereka tidak perlu tutup telinga, dan juga tidak bisa berjalan karena kilat seterang dan sebesar apapun takkan berguna bagi mereka yang buta. Dengan ayat diatas, Allah SWT menyatakan bahwa orang sesat berjalan dalam bahaya. bahaya yang sangat besar bagi mereka yang akan mengantar mereka ke neraka.     

1 comment:

  1. Mudah mudahan kita semuanya dihindarkan dari jalan yang sesat. Insya Allah. Amin.

    ReplyDelete