skip to main
|
skip to sidebar
Jagalah hati, jangan mencerca dan mencaci
Abu Marlo, pesulap yang belajar Qur'an atau Penyihir?
Dasar tulisan, http://www.arrahmah.com/news/2014/01/09/abu-marlo-tukang-sihir-yang-nekat-menafsirkan-al-quran.html
Seorang pesulap bernama Abu Marlo memcoba belajar Qur'an dan menyampaikannya pada layar kaca sebuah TV swasta. Pembahasannya menjadi perdebatan saat Abu bertanya. Mana yang lebih penting, baca Qur'an atau Shalat?
Jawaban Marlo berbeda dari 90 % orang, yaitu membaca Qur'an dan Shalat sama-sama penting karena dalam satu ayat dan dipisahkan dengan kata DAN. Dalam logika pemrograman "dan" adalah penghubung yang membutuhkan kedua pernyataan harus true (benar) agar hasil akhirnya true.
Pada dasarnya ini adalah benar karena landasan Islam adalah Al Qur'an dan As Sunah. Tidak akan benar Shalat seseorang jika tidak berdasarkan keduanya. Dalam Shalat pun surat Qur'an dibacakan.
Mana yang lebih penting, beli tiket nonton atau nontonnya? Jelas keduanya penting karena tidak akan pernah bisa nonton kalau tidak ada tiket (dalam kasus umum). Tetapi memang tujuan akhirnya adalah nonton.
Begitu juga Marlo ingin menyampaikan bahwa baca Qur'an itu juga penting, tetapi cara penyampaiannya dipahami orang sebagai "baca Qur'an lebih penting". Ini karena ia terlalu bersemangat untuk menyampaikan kebenarannya dalam waktu singkat. Dan "manusia asal jadi" ingin langsung ke tujuan akhir, yaitu Shalat.
Abu dalam hal ini lebih bernilai positif secara akademis, sedangkan pencercanya bernilai negatif karena merusak hatinya. Pencerca harusnya menjawab dengan kebenaran bukan dengan cercaan karena memang tidak berilmu.
Mereka hanya menjadikan Al Qur'an sebagai mantra dan menghapalnya tanpa tahu arti dan makna. Marlo harus belajar menyampaikan kebenaran dengan cara yang mudah dipahami oleh logika awam bukan dengan cara frontal.
Jangankan orang awam, Kiai dan ustadpun banyak punya pemikiran sesat dan bisa dibaca ditulisan sebelumnya di blog ini, http://bacapahamquran.blogspot.com/2013/12/kiai-menyesatkan-orang-islam.html dan http://bacapahamquran.blogspot.com/2014/02/ustad-sesat-memfitnah-dan-syirik.html. Tetapi karena yang menyampaikannya berlagak Kiai maka orang cepat percaya. Sedangkan Marlo adalah pesulap yang dicerca sebagai pesihir.
Marilah belajar Al Qur'an dan As Sunah serta mengamalkannya, terutama Shalat sebagai penghulu amal agar kita bisa berfikiran jernih dan berbicara dengan hati dan ilmu bukan cercaan.
No comments:
Post a Comment